![]() |
ilustrasi |
Masih ingatkah rekan
semua dengan peristiwa nahas terjadinya kecelakaan pesawat Boeing 777 milik
maskapai Asiana yang terjadi di Amerika? Tentu masih ingat dong kan masih belum
lama ini. Dalam peristiwa itu pesawat sempat rusak parah di bagian ekor dan
kemudian terbakar sesaat setelah mendarat. Pendaratan yang gagal itu berakibat
fatal baik pada para penumpang ataupun pada badan pesawat itu sendiri. Bisa
jadi hingga sekarang masih ada beberapa orang yang menjalani perawatan atau
mengalami trauma atas kejadian tragis ini.
Ternyata kisah ini
berbuntut panjang tidak berhenti sampai di situ saja. Menurut salah satu
sumber, sebanyak 83 penumpang menggugat hingga lebih dari ratusan ribu dolar
amerika terhadap perusahaan di mana Boeing 777 yang ditumpangi mereka itu
dibuat. Sedangkan Boeing adalah produsen pesawat terbang berbadan lebar yang
jatuh pada waktu itu.
Diduga ada kesalahan
mekanik menjadi salah satu penyebab gagal mendarat tersebut yakni auto-throttle yang tidak bekerja sebagaimana
mestinya. Juga digarisbawahi oleh pihak penggungat tentang salah desain pada
pintu darurat pesawat tersebut. Dikabarkan bahwa pintu tersebut malah sempat
menghalangi proses evakuasi dan melukai penumpang yang hendak keluar.
Bahkan juga ternyata ada
laporan bahwa sabuk pengaman susah dibuka sehingga ada yang sampai menggunakan
pisau untuk melepaskan diri saat kebakaran sudah terjadi. Namun mengenai hal
ini ada yang sempat menduga bahwa mungkin penyebabnya adalah kepanikan
penumpang sehingga seatbelt tersebut
seakan sulit dibuka. Setelah menggugat pihak Boeing beberapa penumpang tersebut
rencananya juga akan menggugat pihak maskapai yang menurut mereka terlibat
dalam kecelakaan ini.
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar